Tuesday, December 29, 2009
Ini cerita tentang ikan mas koki bernama Samson…
Samson adalah seekor ikan mas koki berwarna emas, ia tinggal di sebuah Aquarium, berwarna biru muda dimana ia lahir dan besar bersama teman-temannya sesama ikan mas koki yang juga lahir dan besar di dalam akuarium itu.
Kegiatan sehari-hari Samson bisa di bilang rutin dan oleh karena itu cukup menjemukan. Suatu hari yang sama menjemukannya dengan hari-hari lainnya yang ikan-ikan tersebut jalani, pemiliknya pulang dengan membawa kejutan yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Sepulangnya dari kota Bandung, Pemiliknya tersebut membawa sebuah akuarium yang jauh lebih besar dari ukuran akuarium tempat ikan-ikan tersebut hidup dan meletakkan akuarium raksasa itu di sebelah akuarium tempat Samson tinggal.
Sebelumnya semua ikan di akuarium tempat Samson tinggal mengira tidak ada akuarium yang lebih besar dari pada tempat mereka tinggal dan tidak ada mahluk air lain selain mereka. Hingga kemudian mata mereka terbuka ketika melihat di dalam akuarium besar tersebut majikannya meletakkan 4 ekor (lengkap dengan badannya) kura-kura Brazil berukuran sebesar kepalan tangan orang dewasa.
Selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan para penghuni akuarium tempat Samson tinggal hanya membicarakan dan menamati 4 mahluk baru yang masih sangat asing bagi mereka. Makan-pelet-bersama siang, meeting penghuni akuarium (yup...jangan di pikir di antar ikan tidak ada pembagian mengenai siapa yang bertugas menghibur majikan dan siapa yang bertugas membersihkan akuarium (tentunya ikan sapu-sapu paling senang mendapatkan giliran membersihkan akuarium)), dan kelas bahasa air pun selalu diisi dengan percakapan mengenai ke empat mahluk baru tersebut, mulai dari kelakuan mereka sampai dengan perkiraan siapa dan dari manakah mereka berasal.
Samson pun tidak berbeda dengan teman-temannya yang lain dia sangat suka memperhatikan ke empat mahluk baru itu. Dulu setiap kali bangun dari tidur malamnya, yang ia pikirkan hanya pelet ’pelet rasa apakah yang pagi ini akan ditaburkan oleh pemiliknya?’, sekarang...setiap kali bangun ia langsung memikirkan : sedang apa ya mahluk-mahluk asing itu?
Hal ini terjadi setiap hari sejak kedatangan ke empat mahluk tersebut, hingga suatu hari, entah kapan mulainya, Samson mulai hanya menaruh perhatiannya ke satu ekor kura-kura saja. Kura-kura tersebut bernama Little Star, setidaknya itulah yang sering Samson dengar ketika majikannya sedang memberikan makanan. Majikannya itu memiliki panggilan bagi masing-masing kura-kura, sampai sejauh ini yang dapat dihapal oleh Samson hanya lah nama Little Star dan Tulaportokalos (untuk informasi, Samson hanya punya ingatan selama 3 detik, jadi kalau ia sampai hafal nama seseekor, maka ekor itu pasti sangat spesial).
Samson tidak mengerti apa yang menarik dari Little Star, fisik Little Star biasa saja, sama dengan teman-teman sejenisnya: gemuk, hijau, bermata sipit dan bersisik. Yang membuat Little Star mudah dikenali dibandingkan dengan teman-temannya adalah karena Little Star hanya memiliki satu mata yang normal, mata sebelah kanannya rusak tertutup selaput putih (dasar Samson ikan yang sedikit aneh, keanehan yang bagi ekor-ekor lainnya dianggap kekurangan, bagi Samson itu adalah sesuatu yang menarik). Sejak itu Samson memusatkan perhatiannya pada Little Star, setiap kali ada kesempatan bertatap mata, Samson akan melambaikan siripnya dengan gemulai, sambil tersenyum ceria, Little Star biasanya hanya tetap bengong, dengan tatapan kosongnya (semenjak kedatangan mereka, belum pernah sekalipun Little Star melihat para kura-kura tersebut tersenyum), bahkan pada suatu hari, ketika Samson berhasil mencabut bunga plastik berwarna pink yang merupakan hiasan akuarium tempatnya tinggal, kemudian menyeretnya ke hadapan Little Star, Little Star tetap hanya menatapnya dengan tatapan kosong...padahal kalau saja Little Star tahu perjuangan Samson untuk mencabut bunga plastik tersebut, ia meminta bantuan ikan Buntal yang sangat pemalas untuk menarik bunga tersebut, sebagai gantinya Samson harus memberikan setengah dari jatah makanannya tiap harinya kepada ikan Buntal selama satu bulan penuh.
Samson sungguh tidak tahan, ia sering kali mencoba meloncati akuariumnya untuk bisa masuk ke dalam akuarium tempat Little Star berada, tapi usahanya selalu gagal. Hingga suatu hari majikannya (yang menurutnya tidak terlalu pintar, karena begitu lama bagi majikannya untuk akhirnya mengerti keinginannya untuk pindah akuarium) mengerti keinginannya, dan memindahkan Samson ke dalam akuarium Little Star.
Satu hari tinggal di dalam akuarium bersama-sama kura-kura, Samson langsung dipindahkan kembali ke akuariumnya, tubuhnya habis babak belur dan tercabik-cabik. Para kura-kura tersebut, termasuk Little Star berebutan mematuki tubuh Samson, mereka belum pernah merasakan makanan selezat itu; dibandingkan dengan makanan butiran berwarna hijau yang sehari-hari mereka makan, tubuh Samson terasa lezat tiada taranya. Jadi selama tinggal di akuarium besar itu Samson harus berusaha keras berlari-lari ke sana kemari, menghindari kejaran mulut-mulut lapar para kura-kura itu.
Bukan Samson namanya kalau menyerah. Ia tetap menyayangi Little Star, tidak peduli Little Star sudah meninggalkan luka berbentuk mulut kura-kura di tubuhnya, tidak peduli omongan teman-temannya, Samson tetap menyayangi Little Star, ia tetap menyapa Little Star dengan lambaian siripnya, ia membentuk mulutnya menjadi o besar kemudian o kecil kemudian e lebar menyamping, ia melakukan apa pun untuk membuat Little Star tetap melihat ke arahnya.
Ada satu kata yang sudah ia hapus dari kamusnya, kata tersebut adalah: menyerah.
Setiap hari sepanjang hidupnya, ia habiskan dengan berusaha membuat Little Star tersenyum, ia sungguh kasihan melihat Little Star yang terlihat bosan dan kepayahan dalam hidupnya; Samson tahu persis apa artinya dan bagaimana rasanya bosan dan payah dalam hidup, jadi ia melakukan apa pun yang ia bisa dan ia mengerti untuk menghibur Little Star.
Sampai akhir hidupnya, Samson memang tidak pernah melihat senyuman tersungging dari mulut Little Star, namun tanpa ia sadari, rasa sayang dan kepeduliannya terhadap Little Star telah menyelamatkannya dan mengalihkan perhatiannya dari rasa bosan dan payah yang sebelumnya menghinggapi hidupnya, ia tidak lagi menghabiskan waktu nya duduk-duduk bersama ikan-ikan lainnya sambil bermimpi tentang hidup di laut luas, tentang betapa menderitanya hidup di dalam akuarium. Ketika teman-teman sebayanya meninggal pada usia 50 tahun ikan, ia masih terus hidup sampai dengan 80 tahun ikan. Ia menghabiskan waktu hidupnya dengan berusaha membuat mahluk air lainnya bahagia... tanpa ia sadari, ia pun menemukan kebahagiannya sendiri.
WH—Entah kenapa, waktu lagi jalan dan kebetulan melihat ke arah Little Star, salah satu kura-kura saya, saya malah jadi terbayang cerita ini.
Didedikasikan untuk:
Little Star : Kura-kura pertama saya.
Samson : Almarhum ikan-nya Ananta yang dikasih nama Samson karena berhasil melalui beberapa kali percobaan pembunuhan dan ia tetap selamat, sayangnya akhirnya dia meninggal karena dikasih kopi sama anak-anak Burger.
Tulaportokalos: Kura-kura saya, pemberian dari Tussie dan Ella, untuk menggantikan kura-kura saya yang meninggal dunia karena musibah ‘souvenir pernikahan’.
HIS BIRTHDAY, I GOT ALL THE PRESENTS
When I’m a child …every year, just a few days before my birthday, I got really excited with the thoughts of: What will Mom and Dad give this year, what will my siblings give me, what will my friends bring before me as a shocker.
The tradition in every birthday is the birthday-person gets all the presents, but it is different with Him. Every day of His birthday, I got all the presents. Every year, I got two birthday presents, one for my own birthday one for His birthday (we call it Christmas present).
How nice is He. Born unto the world to save me, yet I got all the presents on His birthday.
This year I decided to give Him a birthday gift, it’s His birthday; He shall be the One receiving my gift.
What should I give Him? Things and money? He has all the money in the Earth, in Mars, in Venus, in Jupiter, and the rest of the planets. Hmmh… it is written that: ’God sees the heart’, so I think a changed heart would be a nice gift for Him.
A preacher once told me that everybody has his own ‘Favorite Sin’-means a sin that we are struggling to be cured from committing it, we fall and rise from doing it many times in our life. So I am thinking of my favorite sin, I think this year I’ll pray that He help me to over come it and have a consistent hard work in not doing it.
God sees the heart, whatever our gift to Him… gives it with heartfelt.
-WH-as inspired by my sister and the book: Purpose Driven Christmas by Rick Warren.
Subscribe to:
Posts (Atom)